Rabu, 08 Februari 2012

SHOLAT MALAM ITU


Malam telah tiba….. segera aku bergegas mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat malam mengharap sebuah do’a dan ampunan. Malam yang hening hanya terdengar suara katak yang bernyanyi……… aku merasa terlalu banyak berharap tapi aku hanya ingin tahu bagaimana aku menghadapi perasaanku ini. Karena aku kian lama kian tumbuh menjadi remaja yang cepat atau lamabat akan terjerat dengan yang namanya cinta. Setelah wudhu aku langsung bergegas sholat malam (tahajud)
Ya allah yang maha pengasih lagi maha penyayang bantulah hambamu ini untuk mengatasi perasaan ini, jika engkau izinkan perasaan ini tumbuh, berikanlah hambamu ini petunjuk Mu. Kataku pelan dan tanpa sadar aku meneteskan air mata.
Keesok harinya aku masuk sekolah dengan suasana hati yang baru. Aku telah memasuki SMK aku bukan lagi anak SMP, itu menjadi semangatbaruku.
“Sinta”!! teriak Adit`
“ada apa?” tanyaku heran
“nggak papa……ah nggak jadi deh..” sambung Adit langsung pergi
“oh…… ya udah, aku pergi dulu” sambungku langsung pergi karna grogi sama Adit
Siapa sih….. yang nggak kenal seorang Adit yang ganteng, pinter, sopan dan yang paling penting dia murah senyum kepada orang lain serta anaknya juga perhatian.
“Sinta kenapa kamu telat?” Tanya Desi
“e….. e……. tadi dihadang Adit di gerbang” jawabku pelan dan bergetar
“ngapain?” Tanya Desi Penasaran
“ya githu dech……” sambungku dan langsung pergi
Aku piker-pikir gimana bias ya……… aku merasa aneh sewaktu didekati Adit. Apa ini adalah suatu jawaban atas doaku semalam. Aku bingung…!!! Apa yang harus aku lakukan? Antara perasaanku dan aturan agama.
Waktu istirahat sekolah tiba Adit datang menghampiri sambil bertanya “nggak lapar?”
“oh Adit, nggak tuh, males aja” jawabku pelan
“aku sebenarnya mau ngomong sama kamu” kata Adit pelan
“ngomong apa?” jawabku dengan baik
“sebenarnya………. Aku suka kamu, kamu enak diajak ngomong pokoknya kamu beda dech sama yang lain” kata Adit
Aku minta ma’af belum bisa berikan jawaban sekarang, karena aku masih belum tahu apa yang harus aku lakukan. “jelasku panjang lebar”
Nggak apa-apa ko, aku tunggu jawabanmu “jawab adit”
Setiap detik setiap jam bahkan setiap hari aku selalu teringat dengan kata-kata Adit yang tidak mudah aku lupakan. Malam selanjutnya aku sholat tahajud lagi.
Ya….. Allah apa yang harus aku lakukan….. berikanlah jalan yang terbaik untuk hambamu ini, amien ya robbal alamin……… “kataku pelan sambil meneteskan air mata”
Keesok harinya aku berangkat sekolah dengan hati agak enak dan agak tenang. Waktu aku menyebrang jalan aku terbanyang wajah Adit dan kata-katanya sekaligus dengan senyumannya yang manis.
Nas…..!! Aku nggak sadar ada motor didepanku. BRAKKK…!!!??? “aku tertabrak dan aku terjatuh” dan itulah kisah yang terbaik untukku. “Au……” rasa sakit yang nggak tertahan……. “Adit….. ma’afkan aku” kataku pelan akhirnya aku menutup mata untuk selamanya dan meninggalkan sepucuk surat….
Dear Adit
Adit Aku bingung harus jawab apa
Aku takut membuatmu kecewa
Aku mohon ma’afkan aku
Soal perasaanku sebenarnya sama
Perasaan yang kamu rasakan dan aku rasakan
Terima kasih atas segala yang kamu berikan dan senyumanmu

BERSAMBUNG……………

DiNas/SMKAZA

1 komentar:

  1. semoga jadi awal yang baik untuk karya-karya selanjutnya......

    BalasHapus